PANDUAN
MUTU
SISTEM
HACCP UNTUK PENGOLAHAN KERUPUK IKAN
PT.
XXXABCXXX
Disahkan oleh:
Direktur
|
Tanggal:
|
DAFTAR DISTRIBUSI :
No.
|
Nama Pemegang Panduan SHACCP
|
Jabatan/ Bagian
|
Tanda
Tangan
|
1.
|
ADIANTO
|
Ketua Tim HACCP/ MARKETING
Manager
|
|
2.
|
BUDI
|
Anggota Tim HACCP/ PRODUCTION
Manager
|
|
3.
|
CHARLIE
|
Anggota Tim HACCP/ QUALITY
CONTROL
|
|
4.
|
DiNAS POM
|
Direktorat Standardisasi
|
|
5.
|
Dinas
|
Lab POM
|
|
A.
DAFTAR ISI
No
|
Deskripsi
|
Halaman / No. Dokumen
|
|
DAFTAR DISTRIBUSI
|
2
|
A
|
DAFTAR ISI
|
3
|
B
|
TUJUAN & RUANG LINGKUP
|
4
|
C
|
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
|
6
|
D
|
PROFIL PERUSAHAAN
|
6
|
E
|
PENGENDALIAN DOKUMEN & REKAMAN
|
7
|
F
|
TIM HACCP
|
8
|
G
|
BAGAN ORGANISASI
|
9
|
H
|
LAY OUT PABRIK
|
10
|
I
|
DESKRIPSI PRODUK
|
11
|
J
|
DESKRIPSI BAHAN BAKU & BAHAN KEMAS
|
12
|
K
|
DIAGRAM ALIR
|
13
|
L
|
TABEL ANALISA BAHAYA
|
14
|
M
|
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU
|
16
|
N
|
PROSEDUR OPERASI STANDAR SANITASI (SSOP)
|
17
|
|
PROSEDUR PENARIKAN KEMBALI PRODUK
|
Lampiran 1
|
|
CHECK
LIST AUDIT
|
Lampiran 2
|
|
Rekaman Harian SSOP
|
Lampiran 3
|
B.
TUJUAN & RUANG LINGKUP
PT. XXXABCXXX menerapkan Sistem
Manajemen Mutu Keamanan Pangan berdasarkan Sistem HACCP ( Hazards and Critical
control Points) yang mengacu pada CAC/RCP 1-1969 Rev.
4-2003 Recommended Code of Practices of General of Food Hygiene, yang
digambarkan secara umum dalam Panduan Mutu.
Semua kegiatan yang
berkaitan dengan Pengendalian Mutu dan Kemanan Pangan di PT. XXXABCXXX,
direncanakan, dijalankan, dimonitor, dan ditingkatkan secara terus menerus
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Hal ini ditetapkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan yang telah ditentukan,
perundang-undangan yang berlaku serta peraturan perusahaan yang ditetapkan.
Ruang lingkup PT. XXXABCXXX menyangkut perannya dalam Industri pangan
mencakup :
□
Rantai Pangan :
Dimulai sejak bahan baku
diterima dari Supplier lalu diproduksi sesuai standard dan spesifikasi yang
disetujui hingga produk akhir siap diambil atau dikirim ke pelanggan
□
Jenis proses produksi :
1.
Proses Kering (Dry Blending)
2.
Proses Basah (Wet Process)
□
Jenis komoditi :
1.
Kerupuk Ikan
(Fish crackers)
□
Jenis kemasan :
a.
Plastic bungkus
b.
Karton Box
Acuan normatif yang digunakan adalah :
a. General Principles of Food Hygiene (CAC/RCP 1-1969 Rev. 4-2003)
b.
Peraturan
Pemerintah No, 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan
c.
Pedoman
Cara Produksi Makanan yang Baik (KepMenKes No. 23/MEN.KES/SK/l/1978
d.
Syarat mutu kerupuk ikan berdasarkan SNI 1-2713-1999
Manajemen puncak adalah
Direktur Utama yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sistem HACCP secara
efisien dan efektif, maka berperan :
a.
Menetapkan
Kebijakan Perusahaan dan sasaran bisnis perusahaan, serta mempromosikannya ke
seluruh lapisan organisasi untuk meningkatkan kesadaran, motivasi dan
keterlibatan setiap personel.
b.
Memastikan
bahwa persyaratan HACCP, peraturan perundang-undangan dan persyaratan pelanggan
diutamakan di seluruh lapisan.
c.
Memastikan
bahwa proses yang sesuai ditetapkan dan memungkinkan persyaratan pelanggan dan
pihak yang berkepentingan lainnya terpenuhi.
d.
Memastikan
tersedianya sumber daya yang diperlukan dan memberi pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi masing-masing.
Serta meningkatkan sumber daya organisasi yang efektif untuk kepuasan
pelanggan.
e.
Meninjau
secara periodik Sistem HACCP dan menetapkan tindakan perbaikan yang
berkesinambungan
Jumlah karyawan
yang berkerja di PT. XXXABCXXX sebanyak 10 orang yang memiliki komitmen yang sama dalam rangka memastikan diterapkannya Sistem HACCP sebagai jaminan Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan.
Manajemen
puncak melakukan tinjauan Sistem HACCP minimal 2 kali
setahun untuk menjamin kesesuaian, kecukupan dan efektifitasnya secara
berkesinambungan. Proses tinjauan
manajemen mencakup penilaian tentang peluang perbaikan dan kebutuhan akan
perubahan Sistem HACCP termasuk kebijakan pangan.
C.
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Manajemen
puncak menetapkan dan memelihara Kebijakan
Perusahaan sesuai dengan peran organisasi dalam rantai pangan.
KEBIJAKAN
KEAMANAN PANGAN
Menjamin dan Menjaga
Keamanan Produk yang dihasilkan
menjadi kebijakan segenap pimpinan dan seluruh
jajaran PT. XXXABCXXX
dengan sikap Keteladanan, Kebersamaan, Dedikasi, Kerja Keras dan Disiplin
,berdasarkan kaidah profesionalisme dengan:
□ Memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan pelanggan
yang telah disetujui bersama.
□ Mengkomunikasikan, menerapkan, dan memelihara Sistem HACCP pada seluruh
tingkat organisasi.
□ Melakukan tinjauan untuk meningkatkan perbaikan kualitas dan kuantitas yang
berkesinambungan.
□ Melakukan komunikasi secara memadai, didukung oleh sasaran yang terukur.
D.
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan :
PT. XXXABCXXX
Alamat Perusahaan :
Jl.
Telepon/ Faksimili :
(021) 750 000000
Email :
xxxabc@cbn.net.id
Alamat Pabrik :Jl.
Telepon :
(021) 766 0000
Hasil Produksi :
Kerupuk Ikan (Fish Crackers)
E.
PENGENDALIAN DOKUMEN & REKAMAN
Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan di PT. XXXABCXXX diterapkan untuk memberikan jaminan mutu bagi
pengendalian Keamanan hasil produksinya.
Untuk itu semua kegiatan mutu
didokumentasikan dengan sistematika pendokumentasian sebagai berikut:
1. Panduan Mutu Sistem HACCP
2. Standar Operasional Prosedur & Sanitation
Standar Operasional Prosedur
3. Form dan Blanko
Pengendalian dokumen yang terdokumentasi juga ditetapkan untuk menentukan
pengendalian yang diperlukan dalam :
a.
Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.
b.
Melakukan pengkajian dan jika perlu pemutakhiran dokumen, serta persetujuan
ulang dokumen.
c.
Menjamin bahwa perubahan dan status revisi terbaru dari dokumen
diidentifikasi.
d.
Menjamin bahwa versi dokumen yang berlaku tersedia pada tempat dan saat
penggunaan.
e.
Menjamin bahwa dokumen dapat dibaca dan mudah dikenali.
f.
Menjamin bahwa dokumen relevan yang berasal dari luar diidentifikasi dan
distribusinya dikendalikan.
Mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa yang tidak disengaja, dan menjamin
bahwa dokumen tersebut diidentifikasi dengan baik jika disimpan untuk maksud
tertentu.
Rekaman ditetapkan dan dipelihara untuk menyediakan
bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan bukti operasi yang efektif. Rekaman
harus dapat dibaca, mudah dikenali serta mudah diperoleh.
Prosedur pengendalian
rekaman yang terdokumentasi ditetapkan untuk menentukan pengendalian yang
diperlukan dalam melakukan koreksi, identifikasi, penyimpanan, proteksi,
kemudahan diperoleh, waktu retensi dan pemusnahan rekaman itu sendiri.
F.
TIM HACCP
Manajemen PT. XXXABCXXX telah menunjuk Tim HACCP
yang terlatih berdasarkan Surat Penunjukan Perusahaan No : SK/WA/01/6/09 untuk menjamin diterapkannya Sistem Manajemen
Keamanan Pangan yang berdasarkan Sistem HACCP, dengan Ketua & Anggota
sebagai berikut :
No.
|
Nama
|
Jabatan
|
Pengalaman/
Pelatihan/ Kompetensi
|
1
|
ADIANTO
|
Ketua Tim HACCP/ MARKETING
Manager
|
|
2
|
BUDI
|
Manajer Teknis/ PRODUCTION Manager
|
|
3
|
CHARLIE
|
Manajer Mutu/ QUALITY CONTROL
|
|
Bagan organisasi perusahaan menunjukkan hubungan fungsional dan area wewenang
pada masing-masing bagian untuk menjamin operasi dan pemeliharaan Sistem
HACCP Tanggung jawab dan wewenang
terdapat pada Deskripsi kerja (Job Description) yang bersangkutan.
Semua personel memiliki tanggung jawab untuk melaporkan masalah-masalah
dalam lingkup Sistem HACCP kepada personel yang ditetapkan dalam Tim Keamanan
Pangan. Tim ini memiliki tanggung jawab
dan wewenang yang jelas untuk memprakarsai dan merekam tindakan.
G.
BAGAN ORGANISASI
DIREKTUR
ADIANTO
|
Manajer produksi
BUDI
|
Manajer Mutu
CHARLIE
|
H.
LAY OUT PABRIK
Toilet
|
steamer
|
Area Penyiapan Ikan
|
Area Jemur
|
Pengupasan
|
Pencetakan
|
Pengemasan
|
Pembuatan Adonan
|
Gudang Kering
|
1
|
I.
DESKRIPSI PRODUK
Nama Produk
|
:
|
Kerupuk Ikan (Fish Crackers)
|
Bahan Baku
|
:
|
1.
Ikan Tenggiri (Scomberomorus
spp)
2.
Sagu
3.
Bumbu
4.
Telur Ayam
|
Karakteristik
|
:
|
Syarat mutu kerupuk ikan
berdasarkan SNI 1-2713-1999, meliputi
1. rasa: Gurih
2. aroma: Ikan Tenggiri
3. kadar air:
4. kadar abu tanpa garam ;
5. Kapang:
6. Cemaran logam (Pb, Cu, Hg):
7. Cemaran Arsen:
|
Metoda Pengawetan
|
:
|
1.
Pengukusan pada suhu 100oC, selama 20 menit
2.
Penjemuran: < 15%
|
Jenis Kemasan Utama
|
:
|
250 gr per bungkus dalam kemasan Plastik Bening
(PE)
Carton
Box; 10 – 15 kg
|
Kondisi Penyimpanan
|
:
|
Disimpan dalam ruang
yang sejuk dan kering.
|
Masa Simpan
|
:
|
12 Bulan
|
Label Khusus
|
:
|
Tidak ada
|
Cara Penggunaan
|
:
|
Digoreng sebelum dikonsumsi
|
Metoda Distribusi
|
:
|
Angkut dengan truck
yang bersih, suhu ruang & bebas dari bau.
|
Identifikasi
Penggunaan
|
:
|
Konsumsi Umum
|
J.
DESKRIPSI BAHAN BAKU & BAHAN KEMAS
No
|
Jenis Bahan Baku
|
Kriteria penerimaan Bahan Baku
|
1
|
Ikan Tenggiri
|
Karakteristik fisik:
1.
Dalam keadaan Beku.
Bila diterima dalam keadaan segar (chilled) maka dapat langsung
digunakan untuk bahan baku proses atau disimpan sebagai stock dalam keadaan
dibekukan.
2.
Penilaian fisik/ organoleptik > 7
3.
Diterima hanya dari pemasok yang telah disetujui oleh
Tim HACCP (dengan memeriksa dokumen pembelian atau pengiriman dari pemasok)
|
2
|
Sagu
|
Karakteristik fisik:
·
Dalam bentuk kering, putih tersimpan kemasan tidak
bocor.
|
3
|
Bumbu
(garam, gula pasir, MSG, BP)
|
Karakteristik fisik:
1.
Dalam bentuk campuran kering dan tersimpan dalam kemasan yang tidak bocor.
|
4
|
Telur Ayam
|
Karakteristik fisik:
1.
Diterima dalam bentuk bersih, tidak ada tanda retak
atau busuk
|
5.
|
Bahan
tambahan untuk jenis kerupuk berwarna
|
E102-131
(hijau), E 110 (jingga), E122-124 (merah), E102-110 (kuning) (merk POMONA
made in Holland)
|
No
|
Jenis Bahan Kemas
|
Kriteria penerimaan Bahan Baku
|
1
|
Plastik Pembungkus
|
Karakteristik fisik: PE
|
2
|
Karton Box
|
Karakteristik fisik: Corrugated carton box
|
K.
e. Penyiapan Air
|
c. Penerimaan Bhn Baku Kering;
SAGU
IKAN
|
d. Penerimaan Bhn Baku Segar;
TELUR
IKAN
|
b.
Penerimaan Bhn Baku Kering; BUMBU
IKAN
|
a. Penerimaan Bhn Baku IKAN Segar/
Beku
|
f. Penyimpanan Gudang Kering
|
h. Penyimpanan dalam Freezer
|
g.
Penggilingan
|
3. Pembuatan Adonan
|
4. Pencetakan
|
5. Pengukusan
|
8. Penjemuran dengan tutup
waring
|
7. Pengupasan
|
6. Pendinginan
|
9. Pemindahan pd Rak Jaring
|
10.
Penjemuran
|
11.
Pengemasan
|
12.
Pengiriman
|
1. Pemasakan Tajin
|
2. Pendinginan Tajin
|
i. Pelumeran/ Thawing
|
TABEL RENCANA KERJA JAMINAN MUTU
TABEL ANALISA BAHAYA
PRINSIP 1
|
PRINSIP 2
|
|||||||||||||
NO
|
LANGKAH
|
POTENSI BAHAYA
|
SUMBER BAHAYA
|
ANALISA RESIKO
|
TINDAKAN
PENCEGAHAN
|
P1 a
|
P1 b
|
P2
|
P3
|
P4
|
CCP
|
|||
F/B/K
|
JENIS
|
KEPA -RAHAN
|
PELUANG
|
SIGNF/
TDK SIGNF
|
||||||||||
a
|
Penerimaan Bahan Baku IKAN; Segar/Beku
|
F
|
Pengotor
|
Penanganan Bongkar Muat
|
M
|
L
|
TS
|
-
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
-
|
CCP1
|
Warna, Bau
|
L
|
L
|
TS
|
|||||||||||
B
|
E. Coli
|
Kandungan Mikroba dari Bahan Baku sejak dari Pemasok
|
M
|
M
|
S
|
Diterima dari hanya Pemasok yang disetujui
dalam suhu beku
|
Y
|
-
|
Y
|
-
|
-
|
|||
TPC
|
||||||||||||||
K
|
Histamine
|
H
|
M
|
S
|
||||||||||
b
|
Penerimaan Bahan Baku Kering; BUMBU
|
F
|
Pengotor
|
Penanganan Bongkar Muat
|
M
|
L
|
TS
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
-
|
-
|
B
|
Kapang & Jamur
|
Kebocoran Kemasan
|
L
|
M
|
TS
|
|||||||||
c
|
Penerimaan Bahan Baku Kering; SAGU
|
F
|
Pengotor
|
Penanganan Bongkar Muat
|
L
|
L
|
TS
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
-
|
-
|
B
|
Kapang & Jamur
|
Kebocoran Kemasan
|
L
|
M
|
TS
|
|||||||||
d
|
Penerimaan Bahan Baku Segar; TELUR
|
F
|
Pengotor
|
Penanganan Bongkar Muat
|
M
|
M
|
S
|
Diterima dalam keadaan
bersih dan dilakukan pencucian sebelum disimpan
|
Y
|
-
|
Y
|
-
|
-
|
CCP2
|
B
|
Kapang & Jamur
|
Kandungan Mikroba dari Bahan Baku sejak dari pemasok
|
L
|
M
|
TS
|
|||||||||
E.Coli
|
M
|
M
|
S
|
|||||||||||
Salmonela
|
H
|
M
|
||||||||||||
f
|
Penyimpanan Gudang Kering
|
F
|
Pengotor
|
Kebersihan Gudang yg tidak baik
|
L
|
L
|
TS
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
-
|
-
|
B
|
Kapang & Jamur
|
L
|
M
|
TS
|
||||||||||
g
|
Penggilingan
|
B
|
E. Coli
|
Kebersihan Alat & Personel yang tidak baik
|
M
|
M
|
S
|
Melakukan tindak Sanitasi Rutin pada alat giling
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
Y
|
-
|
TPC
|
||||||||||||||
h
|
Penyimpanan dalam Freezer
|
B
|
E. Coli
|
Kebersihan Freezer yg tidak baik
|
M
|
M
|
S
|
Melakukan tindak Sanitasi Rutin pada wadah &
container
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
Y
|
-
|
TPC
|
|
|
|
|||||||||||
i
|
Pelumeran/ Thawing
|
B
|
E. Coli
|
Peningkatan suhu karena
waktu Thawing yang terlalu
lama
|
M
|
M
|
S
|
Pengendalian suhu dan
lamanya waktu Thawing
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
Y
|
-
|
TPC
|
||||||||||||||
1
|
Pemasakan Tajin
|
B
|
E. Coli
|
Pemasakan pada suhu
didih yang tidak tercapai
|
M
|
M
|
S
|
Pengendalian suhu dan
lamanya waktu masal Tajin
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
Y
|
-
|
TPC
|
||||||||||||||
2
|
Pendinginan Tajin
|
B
|
Staphilococcus
|
Kontaminasi saat Tajin
telah dingin
|
M
|
M
|
S
|
Pengendalian suhu &
kebersihan ruang penyimpan yang terbebas kontaminasi
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
Y
|
-
|
3
|
Pembuatan Adonan
|
B
|
E. Coli
|
Kontaminasi dari Alat & Personel yang tidak
bersih
|
M
|
M
|
S
|
Kebersihan Alat, Personel dan penggunaan
APD saat membuat adonan
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
Y
|
-
|
TPC
|
||||||||||||||
4
|
Pencetakan
|
B
|
E. Coli
|
Kontaminasi dari Alat & Personel yang tidak
bersih
|
M
|
M
|
S
|
Kebersihan Alat, Personel dan penggunaan
APD saat membuat adonan
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
Y
|
-
|
TPC
|
||||||||||||||
5
|
Pengukusan
|
|
E. Coli
|
Kontaminasi dari Alat & Personel yang tidak
bersih
|
M
|
M
|
S
|
Kebersihan Alat, Personel dan penggunaan
APD saat membuat adonan
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
T
|
CCP3
|
TPC
|
||||||||||||||
6
|
Pendinginan
|
B
|
Staphilococcus
|
Kontaminasi dari Alat & Personel yang tidak
bersih
|
L
|
H
|
S
|
Pencapaian suhu <
50’C dan terjaga dalam kondisi bebas kontaminasi
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
T
|
CCP4
|
7
|
Pengupasan
|
|
E. Coli
|
Kontaminasi dari Alat & Personel yang tidak
bersih
|
H
|
M
|
S
|
Kebersihan Alat, Personel dan penggunaan
APD saat membuat adonan
|
Y
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
Salmonella
|
||||||||||||||
8
|
Penjemuran dgn Tutup Waring
|
|
Kapang & Jamur
|
Kontaminasi dari Udara & Lingkungan sekitar
|
L
|
H
|
S
|
Pengaturan tutup Waring dan pengendalian
serangga dan hama selama penjemuran dilakukan
|
Y
|
-
|
T
|
Y
|
T
|
CCP5
|
9
|
Pemindahan pd Rak Jaring
|
|
E. Coli
|
Kontaminasi dari alat
& personel yang tidak bersih
|
H
|
M
|
S
|
Pengendalian kebersihan area jemur
dan rak jaring
|
Y
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
Salmonella
|
||||||||||||||
10
|
Penjemuran
|
|
Kapang & Jamur
|
Kontaminasi dari udara & lingkungan sekitar
|
L
|
L
|
TS
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
-
|
-
|
11
|
Pengemasan
|
|
E. Coli
|
Kontaminasi dari alat
& personel yang tidak bersih
|
H
|
M
|
S
|
Kebersihan alat, personel dan penggunaan
APD saat membuat adonan
|
Y
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
Salmonella
|
||||||||||||||
12
|
Pengiriman
|
|
Kapang & Jamur
|
Kebocoran Kemasan
|
L
|
M
|
TS
|
Pengendalian penanganan
saat bongkar muat barang
|
Y
|
-
|
T
|
T
|
-
|
-
|
TABEL RENCANA KERJA JAMINAN MUTU
NO. CCP
|
LANGKAH
|
PRINSIP 3.
BATAS KRITIS
|
PRINSIP 4.
PEMANTAUAN
|
PRINSIP 5.
KOREKSI & TINDAKAN KOREKSI
|
PRINSIP 6.
VERIFIKASI
|
PRINSIP 7.
REKAMAN
|
What-Where-When-Who-How
|
||||||
1
|
Penerimaan
Bahan Baku segar/beku; IKAN
|
Nilai Organoleptik >7
·
Segar: Suhu Produk < 0 - 4oC
·
Beku: < -10oC
|
Petugas penerima barang memeriksa organoleptik ikan yang
diterima dan suhunya disetiap kedatangan Bahan Baku Ikan beku/segar. (score
sheet ikan segar)
|
Lapor pada Inspektor dan tolak Bahan Baku Ikan beku/segar bila
batas kritis tidak tercapai
|
Memberi teguran pada pemasok, evaluasi setiap 6 (enam) bulan
sekali
|
PBBI - 01
|
2
|
Penerimaan
Bahan Baku Segar; TELUR
|
Kondisi telur bersih mulus (tidak retak/pecah)
|
Petugas penerima barang memeriksa organoleptik Telur yang
diterima disetiap kedatangan Bahan Baku Telur segar
|
· Lapor
pada Inspektor dan bila telur tidak bersih, maka lakukan pencucian,
· Singkirkan
Telur yang retak/pecah
|
Memberi teguran pada pemasok, evaluasi setiap 6 (enam) bulan
sekali
|
PBBT - 02
|
3
|
Pengukusan
|
·
Suhu kukus 100oC
·
Waktu kukus > 20 menit
|
Petugas pengukus melakukan pengukuran waktu kukus setiap mulai
pengukusan dan 20 (duapuluh) menit berikutnya.
|
Tahan (hold) Lapor pada inspektor, cek produk à proses ulang
(rework)/tolak (reject).
|
Pengecekan kompor setiap sebelum proses pengukusan.
|
PGK-01
|
4
|
Pendinginan
|
Waktu setelah pendinginan (5 menit)
|
Petugas pengupas mengukur waktu setelah pendinginan dengan
menggunakan thermometer setiap proses pendinginan
|
Lapor pada inspektor dan bila waktu pendinginan tidak tercapai
maka perpanjang waktu pendinginan atau gunakan alat pendingin
|
Pengarahan (Briefing) karyawan.
|
PND-01
|
5
|
Penjemuran dgn
Tutup Waring
|
Menggunakan penutup Waring
|
Petugas penjemuran memeriksa secara visual penggunaan waring
setiap proses penjemuran dan selama proses penjemuran.
|
Tahan produk, cek à
proses penjemuran kembali/tolak. Dan penggunaan waring kembali.
|
· Pengarahan
(Briefing) karyawan.
· Analisa
lab berkala.
|
PNR-01
|
No comments:
Post a Comment